7 Golongan Yang Akan Mendapat Naungan Di Hari Kiamat
قَالَ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ :
سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمْ اللَّهُ، فِي ظِلِّهِ،
يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ،
الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ
فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ
مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ
تَحَابَّا فِي اللَّهِ، اجْتَمَعَا
عَلَيْهِ، وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ،
وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ
مَنْصِبٍ، وَجَمَالٍ، فَقَالَ إِنِّي
أَخَافُ اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ
أَخْفَى، حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ
مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ
اللَّهَ خَالِيًا، فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
.(صحيح
البخاري)
Sabda
Rasulullah saw : “Tujuh
Golongan yg dinaungi Allah dihari kiamat yg tiada tempat berteduh
selain yg diizinkan Nya swt, Pemimpin yg Adil, dan pemuda yg tumbuh
dengan beribadah pd Tuhannya, dan orang yg mencintai masjid masjid,
dan dua orang yg saling menyayangi karena Allah, bersatu karena Allah
dan berpisah karena Allah, dan orang yg diajak berbuat hina oleh
wanita cantik dan kaya namun ia berkata : Aku Takut pd Allah, dan
pria yg sedekah dg sembunyi2, dan orang yg ketika mengingat Allah
dalam kesendirian berlinang airmatanya” (Shahih
Bukhari)
Ada
7 golongan yang dinaungi oleh Allah subhanahu wata’ala kelak di
hari kiamat, dan dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar bahwa banyak yang
akan mendapatkan naungan Allah subhanahu wata’ala kelak di hari
kiamat, namun cir i-ciri mereka terdapat dalam hadits ini, maka
disebutlah dengan 7 golongan yang akan mendapatkan naungan Allah
subhanahu wata’ala kelak di hari kiamat.
Pertama adalah
seorang pemimpin yang adil, karena sangat berat untuk menjadi seorang
pemimpin yang adil. Seperti contoh seorang ketua RT, yang mana dia
juga mempunyai keluarga, mempunyai kesibukan atau pekerjaan yang
lainnya, suatu hari sebelum adzan Subuh dan di saat semua orang masih
tidur tiba-tiba rumah digedor dan ada teriakan : “Pak RT, rumah
saya kemalingan” maka pak RT bangun dan langsung menuju ke rumah
warga yang kemalingan, dan pak RT bingung apa yang harus diperbuat,
jika maling masih di tempat mungkin barang bisa diambil kembali,
namun si maling sudah tidak ada di tempat tersebu, maka pak RT
berkata : “baik, akan segera saya urus dan laporkan ke polisi”,
belum selesai pembicaraan pak RT dengan warga yang kemalingan, tidak
lama kemudian datang warga lain mengadu : “Pak RT rumah saya
kebanjiran gara-gara sampah yang menumpuk dibiarkan begitu saja tanpa
diurus”, kemudian warga yang kemalingan berkata lagi : “Pak RT
siapa satpam yang jaga semalam, padahal saya sudah bayar uang
keamanan, bagaimana rumah saya masih bisa kecurian?”, kemudian
warga yang kebanjiran berteriak : “Pak RT bagaimana ini, air mampet
akhirnya rumah saya kebanjiran”, maka Pak RT segera menuju rumah
warga yang kebanjiran dan mulai mengangkut barang-barang, tidak lama
kemudian ada warga yang datang berteriak dan mengadu : “Pak RT,
rumah saya kebakaran karena banyak kabel-kabel yang sudah lama dan
perlu diganti namun tidak pernah diperhatikan, pak RT bisanya hanya
ambil uang dari PLN saja, apa gunanya jadi ketua RT!”, padahal
ketua RT juga mempunyai keluarga dan kesibukan dan yang lainnya
namunyang disalahkan selalu ketua RT, itu baru tingkat RT, bagaimana
lagi jika ketua RW, Kades, Lurah atau pemimpin yang di tingkat
atasnya lagi. Oleh karena itu sangat sulit dan dengan susah payah
untuk berusaha menjadi pemimpin yang adil dan sabar, maka seorang
pemimpin yang adil seperti itu di hari kiamat akan dinaungi oleh
Allah subhanahu wata’ala, dimana tidak ada tempat berteduh selain
tempat berteduh yang diberi oleh Allah subhanahu wata’ala. Jadi
jika di zaman sekarang kita sering mendengar wakil rakyat atau
pemimpin yang berbuat salah maka hal itu wajar, karena untuk menjadi
pemimpin yang baik di tingkat RT saja sangat sulit, maka terlebih
lagi pemimpin di tingkat yang lebih tinggi. Maka benar yang telah
disabdakan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jika ada
seorang muslim menjadi pemimpin, kemudian ia berbuat baik pada
rakyatnya dan juga berbuat kesalahan, maka terimalah kebaikannya dan
maafkan kesalahannya”. Jadi tidak perlu diadilikah?, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam mengetahui jika seorang pemimpin
dinaikkan kemudian dijatuhkan lagi, maka yang gembira adalah
musuh-musuh Islam, karena pemerintah dan rakyat saling hantam, para
Ulama’ dan orang-orang yang baik dimasukkan ke penjara dimana hal
itu merupakan akibat daripada saling hantam satu sama lain. Maka
strategi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang sangat
sempurna adalah jika ada pemimpin-pemimpin yang tidak baik namun para
Ulama’ mengetahui hal itu maka mereka akan semakin mendidik
generasi yang baik yang kelak akan menggantikan kepemimpinan para
pemimpin yang tidak baik, itulah strategi indah dari Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan Majelis Rasulullah ini juga
merupakan strategi dalam membangun generasi yang baik, generasi yang
rukun dan damai, generasi yang suka dzikir dan shalawat kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Kedua, adalah
seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, yaitu banyak
beribadah kepada Allah, dimana sejak kecil sudah mempelajari dzikir,
dari kecil anak-anak mereka didorong untuk hadir di majelis ta’lim
atau majelis dzikir, maka pendidikan seperti ini sejak seseorang
masih kecil merupakan hal yang sangat penting, karena sebagian besar
kesuksesan itu muncul dari pemuda yang mulai meniti untuk mencapai
keluhuran sejak usia muda, sejak masih muda sudah cinta dan suka
hadir majelis, namun permasalahannya jika waktu final bola yang hadir
majelis berkurang dan beruntungnya saya saat itu tidak hadir majelis,
tetapi sampai kabar kepada saya bahwa yang hadir majelis berkurang
karena ada final bola. Oleh karena itu kita selalu berusaha untuk
mendidik diri kita agar semakin baik dan senantiasa merasa asyik
dengan hal-hal yang luhur yang mampu untuk kita lakukan, jangan
selalu mencari godaan syaitan untuk melakukan sesuatu yang tidak
mampu kita perbuat, jika seseorang belum mampu untuk shalat tahajjud
maka jangan dipaksakan untuk shalat tahajjud, dan jika shalat wajib 5
waktu belum dikerjakan dengan baik maka perbaiki dulu shalat yang 5
waktu tersebut, dan juga jika belum mampu jangan puasa sunnah dulu,
namun perlahan-perlahan akan sampai kepada puncak keluhuran.
Ketiga adalah
seeorang yang hatinya selalu terikat dengan masjid yaitu orang yang
mencintai masjid, ada orang yang selalu duduk di dalam masjid namun
hatinya berada di luar masjid dan ada juga orang yang jasadnya berada
di luar masjid akan tetapi hatinya selalu di masjid dan golongan
inilah yang dimaksud dalam hadits ini. Dalam hatinya ada keinginan
untuk selalu dekat dengan masjid, ingin selalu shalat jamaah di
masjid. Ada seseorang sangat cinta terhadap masjid Al Haram dan
masjid An Nabawi maka dipajanglah foto masjid itu di rumahnya dan
dilihatnya setiap hari hingga air matanya terus mengalir karena ingin
memandangnya orang seperti inilah yang hatinya selalu terikat dengan
masjid. Ada kelompok orang yang mengatakan jika tidak melakukan
shalat di masjid maka shalatnya tidak sah, padahal Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana yang teriwayatkan dalam
Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim bahwa rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam banyak juga melakukan tidak di masjid. Dan dalam
madzhab Syafii shalat di masjid merupakan sunnah muakkadah, akan
tetapi shalat di luar masjid pun tetap sah. Dalam hal ini terdapat
permasalahan, datang seseorang bertanya kepada saya : “Bib saya
sumpek dimana masjid dalam keadaan bersih kemudian datang sekelompok
orang dan nginap di masjid, bawa kompor dan lainnya hingga berantakan
dan mengotori masjid, setelah itu pergi tanpa membersihkannya
terlebih dahulu, maka apa yang harus kami lakukan?, dalam hal ini
kita pilih jalan tengah, jangan sampai kita mengusir orang Islam dari
tempat ibadah karena mereka juga saudara kita seiman, namun berusaha
untuk memberi tau orang-orang yang datang dengan tujuan i’tikaf di
masjid untuk membersihkan masjid sebelum mereka pergi, jangankan
masjid yang merupakan tempat ibadah, rumah sendiri saja kita ingin
melihatnya selalu dalam keadaan bersih terlebih lagi masjid yang
merupakan rumah Allah. Ada lagi pertanyaan, mengapa orang-orang Islam
tidak mau mengajak saudara-saudaranya untuk shalat memenuhi masjid?,
ketahuilah ibadah tidak hanya ke masjid saja, namun tidak mengganggu
atau menggunjing orang lain juga termasuk ibadah, bekerja untuk
bersedekah juga ibadah, menikah juga ibadah, mendidik anak pun
termasuk ibadah, jadi bagi saudara-saudara kita yang sudah bergabung
dalam jamaah ini dan selalu mengajak muslim yang lainnya untuk
bergabung bersamanya, maka hal itu adalah hal yang bagus dan telah
memiliki keberanian, namun jangan mencela orang yang tidak
memperbuatnya.
Keempat adalah
dua orang yang saling menyayangi karena Allah subhanahu wata’ala
dan yang dimaksud bukanlah pacaran, namun saling mencintai dan
menyayangi karena Allah adalah saling membantu untuk mencapai
keluhuran ibadah, misalnya seorang teman tidak mengaji karena tidak
mempunyai Al qur’an maka diberi pinjaman Al qur’an, atau temannya
tidak hadir ke majelis karena tidak mempunyai kendaraan maka
dipinjamin kendaraan karena mungkin kebetulan jika malam hari
kendaraan saudara atau keluarganya tidak di pakai atau bisa juga
berupa pernikahan, maka hal-hal yang seperti itu adalah saling
menyayangi karena Allah dan berkumpul atau berpisah karena Allah,
bukan karena masalah keduniawian. Namun jangan disalah artikan dengan
mengatasnamakan pacaran adalah cinta karena Allah dan berpisah karena
Allah, justru hal demikian adalah pertemuan dan perpisahan karena
syaitan. Diperbolehkan ada hubungan antara lelaki dan wanita yang
bukan mahram dengan syarat tidak melanggar syariat, sebagaimana
dahulu di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam banyak para
sahabat yang berbicara dan bertanya kepada ummul mu’minin, dan
banyak wanita yang berdagang di pasar namun tetap menjaga norma-norma
kesopanan dan tidak melanggar syariat. Jadi boleh saling kirim sms
namun jangan sampai melewati batas dan mulai masuk pada hal-hal yang
buruk, seperti mengajak untuk bertemu dan lainnya karena hal itu
mendekati pada perbuatan zina yang dilarang oleh Allah subhanahu
wata’ala, sebagaimana firman-Nya:
وَلَا
تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ
فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
(
الإسراء
:
32 )
“Dan
janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al Isra’ :
32 )
Diriwayatkan
oleh Al Imam Al Bukhari dalam kitab Adab Al Mufrad dimana Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa seseorang yang berzina
dengan tetangganya maka dosanya jauh lebih besar daripada berzina
dengan orang lain , mengapa? karena telah berkhianat kepada temannya
sendiri.
Kelima adalah
seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita (atau
sebaliknya) yang cantik dan kaya raya, namun lelaki itu menjawab :
“Sungguh aku takut kepada Allah”, bukan karena takut di tangkap
polisi atau dituntut ke pengadilan. Sebagaimana yang juga terjadi
pada seorang wanita cantik dan mempunyai harta ia mendatangi seorang
lelaki yang ahli ibadah dan mengatakan bahwa ia ingin berjima’
dengannya, maka lelaki itu menutup matanya, kemudian wanita itu
mengatakan bahwa ia telah menggunakan penutup dan meminta lelaki itu
untuk membuka matanya, namun ketika lelaki itu membuka matanya ia
melihat wanita itu telah membuka seluruh pakaiannya, kemudian lelaki
itu memalingkan wajahnya, maka Allah subhanahu wata’ala menjadikan
wajah wanita itu gelap hingga ia wafat. Dan terdapat dalam riwayat
yang shahih ketika seorang wanita shalihah akan berangkat ke sebuah
tempat yang jauh bersama kafilah, maka seorang lelaki mengikutinya
karena dia menyukai wanita itu, beberapa lama kemudian semua orang
mulai tidur, namun wanita itu masih duduk dan belum tidur, kemudian
lelaki itu mendekat kepadanya dan mengajaknya untuk berbuat keji
karena semua orang telah tidur, maka wanita itu berkata : “apakah
engkau yakin semua orang sudah tidur dan tidak ada yang akan melihat
kita?”, maka lelaki itu pun kembali meyakinkan bahwa semua orang
telah tidur,dan berkata kepada wanita itu : “betul semua orang
telah tidur”, maka wanita itu berkata : “apakah Allah tidur dan
tidak melihat kita?”, mendengar ucapan wanita itu maka lelaki itu
tertunduk malu dan berkata : “iya betul Allah melihat kita”,
wanita itu berkata lagi : “jika Allah melihat kita apakah engkau
tidak malu kepada Allah, hingga engkau mengikutiku dari tempat yang
jauh untuk berbuat hal itu kepadaku, dan jika engkau meninggal saat
ini apa yang akan engkau jawab dihadapan Allah”, maka lelaki itu
menutup mukanya karena malu dan kemudian pergi, setahun kemudian
terdengar kabar bahwa telah wafat seorang wali Allah dan puluhan ribu
orang yang mengantar jenazahnya ke pemakaman, dan setelah ditanya
siapakah wali Allah yang telah wafat tersebut, ternyata dia adalah
lelaki yang telah bertaubat di tangan wanita itu yang kemudian Allah
mengangkat derajatnya hingga ia menjadi wali Allah subhanahu
wata’ala.
Keenam adalah
seseorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, dan ada satu cara
untuk hal ini dimana tangan kanan memberi namun tangan kiri tidak
mengetahuinya, yaitu jika tangan kanan mengeluarkan uang untuk
sedekah namun seakan-akan bukan untuk sedekah, caranya adalah jika
melihat orang miskin yang berdagang setelah ditanya harga barang yang
dijual misalnya ia adalah penjual kacang, kemudian ia menjawab :
“sebungkus 1000”, namun dibayar 5000 dan tidak minta uang
kembalian, maka hal itu adalah termasuk sedekah secara sembunyi,
mungkin ketika si pembeli menyerahkan uang 5000 si penjual akan
berkata : “maaf pak tidak ada kembaliannya”, lalu si pembeli
berkata : “ya sudah ambil saja kembaliannya”, maka penjual pun
tidak mengetahui kalau itu adalah sedekah. Atau jika melihat orang
yang susah sedang berdagang dan ketika ditanya harga dagangannya, si
pedagang menyebutkan harga, padahal jika ditawar harganya dibawah
itu, namun pembeli tidak lagi menawar karena berniat untuk sedekah
kepada penjual tersebut, hal itu pun merupakan sedekah secara
sembunyi-sembunyi, hingga yang diberi sedekah pun tidak mengetahui
kalau dia menerima sedekah, hal yang seperti itu pahalanya sangat
besar. Dalam riwayat Shahih Muslim terdapat 2 pendapat yang
mengatakan bahwa pahala yang sangat besar akan didapatkan bagi orang
yang bersedakah dengan cara sembunyi-sembunyi, dan juga orang yang
bersedakah secara terang-terangan dengan tujuan agar orang lain
mengikutinya karena banyak orang yang kaya raya namun tidak ada yang
mau mengeluarkan hartanya untuk sedekah, dan ketika seseorang
bersedekah dengan terang-terangan, misalnya : “saya sedekah 1000
dolar”, maka orang kaya yang lainnya pun tidak mau kalah dan akan
mengeluarkan uang untuk sedekah, maka dengan cara ini orang kaya yang
enggan bersedekah akan terdorong untuk bersedekah. Dan jika ada orang
yang ingin bersedekah secara sembunyi namun ketika melihat keadaan
dimana orang-orang tidak ada yang mau mengeluarkan sedekah, kemudian
ia bersedekah secara terang-terangan maka ia pun termasuk dalam
golongan yang akan mendapatkan naungan Allah subhanahu wata’ala
kelak di hari kiamat. Demikian indah firman Allah dan hadits nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam jika kita mau menelaahnya.
Ketujuh adalah
seseorang yang mengingat Allah dalam kesendirian lalu mengalir air
matanya, maka kita berdoa dan berdzikir kepada Allah subhanahu
wata’ala semoga Allah mengangkat derajat kita, demi kemuliaan malam
10 Muharram ini semoga Allah menyelamatkan kehidupan kita di dunia
dan akhirah, menyelesaikan segala permasalahan kita di dunia dan
akhirat, dan mengabulkan segala hajat kita Ya Rahman Ya
Rahim…(Sumber:
Majelisrasulullah.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar